Langsung ke konten utama

Postingan

Ukuran Kabel Untuk Motor Induksi

Pemilihan kabel untuk koneksi motor induksi tidak bisa sembarang. Karena terkait daya dan juga biaya. Jika terlalu kecil, maka kabel tidak akan kuat pada saat dilewati arus, sehingga kabel akan terbakar. Pun sebaliknya, ketika terlalu besar akan sia-sia karena biaya yang dikeluarkan akan terlalu mahal. Untuk itu, perlu ukuran yang pas agar semua berjalan sebagaimana mestinya. Berikut adalah daftar ukuran kabel untuk motor induksi.
Postingan terbaru

Keselamatan Kerja Pengawatan I/O

S atu kesalahan saja dalam pemasangan PLC dapat berbahaya, salah satunya dapat merusak PLC itu sendiri. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan pengawatan PLC : Kawatilah rangkaian kendali secara terpisah dengan rangkaian catu daya PLC sehingga tidak terjadi turun tegangan saat perlengkapan lain di-on-kan. Jika digunakan beberapa PLC, kawatilah PLC pada rangkaian terpisah untuk menjaga tidak terjadi turun tegangan atau operasi pemutus rangkaian yang tidak tepat. Kawat catu daya dipilin untuk menjaga noise dari jaringan catu daya. Gunakan transformer isolasi 1:1 untuk mengurangi noise listrik. Dengan mempertimbangkan kemungkinan turun tegangan, gunakan jaringan daya yang besar. Sebelum menyambung catu daya, pastikan bahwa tegangan yang tersambung sudah tepat AC atau DC. Rangkaian internal PLC akan rusak jika daya AC dicatu ke PLC yang memerlukan catu daya DC. Terminal input catu daya terletak pada bagian atas PLC, sedangkan terminal pada bagian bawah

Keselamatan Kerja Pemasangan PLC

M emasang PLC pada tempat yang tepat akan menaikkan keandalan dan usia kerjanya. Terapkan petunjuk pemasangan unit seperti yang tercantum pada buku manual. 1. Jangan memasang PLC pada tempat-tempat dengan kondisi sebagai berikut: Terkena sinar matahari langsung. Suhu di bawah 0oC atau di atas 55 oC. Kelembaban di bawah 10% atau di atas 90%. Terjadi pengembunan sebagai akibat perubahan suhu. Mengandung gas korosif atau mudah terbakar. Berdebu. Terkana kejutan atau getaran. Terkena percikan air, minyak, atau bahan kimia. 2. Berikan perisai saat memasang PLC pada tempat sebagai berikut : Terkena muatan listrik statis. Terkena medan elektromagnet yang kuat. Terkena pancaran radiasi. Dekat dengan jaringan catu daya. 3. Dalam memasang pastikan ada ventilasi untuk pendinginan Berikan ruang yang cukup untuk sirkulasi udara. Jangan memasang PLC di atas perlengkapan yang membangkitkan panas seperti heater, transformer, atau resistor berukuran besar. Pasang kipas a

LADDER DIAGRAM

D iagram Ladder menggambarkan program dalam bentuk grafik. Diagram ini dikembangkan dari kontak-kontak relay yang terstruktur yang menggambarkan aliran arus listrik. Dalam diagram ladder terdapat dua buah garis vertical dimana garis vertical sebelah kiri dihubungkan dengan sumber tegangan positip catu daya dan garis sebelah kanan dihubungkan dengan sumber tegangan negatip catu daya. Program ladder ditulis menggunakan bentuk pictorial atau simbol yang secara umum mirip dengan rangkaian kontrol relay. Program ditampilkan pada layar dengan elemen-elemen seperti normally open contact, normally closed contact, timer, counter, sequencer dll ditampilkan seperti dalam bentuk pictorial . Dibawah kondisi yang benar, listrik dapat mengalir dari rel sebelah kiri ke rel sebelah kanan, jalur rel seperti ini disebut sebagai ladder line (garis tangga). Peraturan secara umum di dalam menggambarkan program ladder diagram adalah Daya mengalir dari rel kiri ke rel kanan Output koil tidak

Dioda semikonduktor

B ahan dasar yang banyak digunakan untuk membuat piranti elektronik adalah bahansemikonduktor germanium (Ge) dan silikon (Si), yang mana kedua bahan inimempunyai elektron valensi yang sama. Sambungan bahan semikonduktor P dan N mendasari suatu piranti elektronik aktif yang disebut sebagai Dioda.Dioda mempunyai elektroda Anoda yang berkutub positif dan elektroda Katoda yang berkutub negatif. Dioda diperlihatkan seperti pada gambar berikut : Gambar Dioda

Bias Maju Dioda

J ika anoda dihubungkan pada polaritas positif batere, sedangkan katoda pada polaritas negatif seperti gambar, maka keadaan dioda disebut arah maju (forward-bias) aliran arus dari anoda menuju katoda, dan aksinya sama dengan rangkaian tertutup Gambar Bias maju-Saklar on     Gambar Kurva Hubungan arus dan tegangan bias maju

Tipe Motor Induksi

B erdasarkan jenis rotor yang digunakan, motor induksi tiga phasa dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu : 1. Rotor Belitan Motor induksi jenis ini mempunyai rotor dengan belitan kumparan tiga fasa sama seperti kumparan stator. Kumparan stator dan rotor juga mempunyai jumlah kutub yang sama. Rotor yang mempunyai tiga belitan yang mirip dengan belitan stator. Ketiga belitan tersebut biasanya terhubung bintang. Ujung – ujung belitan tersebut dihubungkan dengan slipring yang terdapat pada poros rotor. Belitan – belitan tersebut dihubung singkat melalui sikat (brush) yang menempel pada slipring. Jenis rotor belitan dapat dilihat pada gambar sebagai berikut : (klik gambar untuk mendapatkan gambar dalam ukuran yang lebih besar) 2. Rotor Sangkar Motor induksi jenis ini mempunyai rotor dengan kumparan yang terdiri atas beberapa batang konduktor yang disusun sedemikian rupa hingga menyerupai sangkar tupai. Rotor yang terdiri dari sederetan batang – batang penghantar yang terletak pada